" KALIMANTAN NASIB MU KINI "
Oleh : Arie Yannur 09/12/14
Bukan rahasia lagi bahwa Pulau Kalimantan dengan luasan hutannya yang
berkisar kurang lebih 40,8 Juta H, adalah salah satu bagian dari
paru-paru dunia, namun sangat di sayangkan laju kerusakan hutan (
Deforestasi ) Kalimantan terjadi sangat cepatnya. Berdasarkan data yang
yang di rilis oleh Departemen Kehutanan republik Indonesia , Di dapati
deforestasi hutan hujan di Kalimantan mencapai lebih sekitar 1,23 juta
hektar. itu artinya sekitar 673 hektar hutan di seluruh daerah
Kalimantan mengalami deforestasi setiap harinya.
Deforestasi
hutan Kalimantan disebabkan oleh adanya eksploitasi dan Eksplorasi
secara besar-besaran , sebut saja batu bara.perkebunan kelapa sawit, dan
lainnya.Hutan hujan Kalimantan sebenarnya mampu menyerap karbon yang
diakibatkan perubahan iklim dari atmoster, Hutan Hujan kalimantan Ibarat
busa dia akan menyerap Karbon tersebut, tidak di pungkiri juga bahwa
hutan hujan kalimantan adalah hutan hujan tertua di planet ini dan lebih
dari 1.400 spesies binatang dan 15.000 jenis tumbuhan ada di Bumi
Kalimantan ini, mereka semua terancam kelestariannya.
Pemerintah Indonesia mulai pusat sampai kedaerah seolah lupa diri dan
tak bisa menjaga Asset yang ada, semua terlena dengan yang namanyan
Investasi yang berkaitan dengan SDA ini, Bumi Kalimantan seolah
dijadikan sapi perah , Para Investor tambang international berlomba
melakukan Investasi di bumi Kalimantan, hal ini sudah barang tentu
menimbulan kerusakan yang fatal bagi kelestarian Alam Kalimantan .Akibat
kerusakan tersebut berdampak seringnya terjadi banjir saat musim hujan
di pemukiman penduduk, belum lagi ketika dilihat dari sudut pandang
kesehatan, hampir semua perairan dan sungai di Kalimantan tercemar
bahan-bahan kimia berbahaya, akibat Eksploitas dan Eksplorasi tersebut .
Pada dasarnya Kami GRAPESDA KALIMANTAN, tidak menolak investasi ketika
dijalankan sesuai dengan aturan, UUD RI 1945 pasal 33 ayat jelas
mengatur tentang pengelolaan SDA, namun kenyataan saat ini semua
dikesampingkan , Amanat UUD tersebut terkesan seperti tak bermakna, dari
kekayaan SDA Kalimantan ini harusnya bisa mmemberikan kesejahteraan
bagi masyarakat kalimantan secara menyeluruh, namun realitanya
masyarakat pribumi kalimantan justru berada dalam kemiskinan dan
terpinggirkan. Hak-haknya terampas, terkebiri oleh arogansi kekuasaan
yang selalu menjadi Backup para pengusaha yang nakal.
Hampir semua
daerah di kalimantan kekurangan pasokan listrik, padahal kita punya SDA
pembangkitnya, harga BBM mahal padahal kalimantan adalah daerah produsen
minyak . Ini sebuah kebodohan yang nyata.Hal ini tentu saja terjadi
karena tidak adanya keberpihakan pemerintah kepada masyarakat itu
sendiri, Semua hanyalah sebatas bualan dan retorika belaka. Bumi
Kalimantan semakin suram setiap detik terus bergerak menuju kehancuran
tersistematis oleh kerakurasan dan pembiaran di negeri ini .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar